“WE CAN DO MORE, WE CAN DO BETTER”

Sambutan Superior Provinsial SCJ Indonesia dalam rangka Lounching GPGN

Selama bertahun-tahun kita para imam, para biarawan-biarawati bahu membahu dan bekerja keras untuk membangun dan mengembangkan Gereja lokal di keuskupan agung Palembang lewat kehadiran dan karya kita. Ada banyak karya yang dikelola masing-masing seperti rumah sakit Charitas diselenggarakan oleh Kongregasi Charitas. Sekolah Xaverius di Lapangan Hatta diselenggarakan oleh suster Hati Kudus. Sekolah Xaverius di Kamboja diselenggarakan oleh Frater BHK.  Paroki-paroki ada yang dikelola imam diosesan, ada juga yang dikelola SCJ dan kongregasi lain. Tapi ada banyak karya yang dikelola dan diselenggarakan bersama: Rumah retret Giri Nugraha diselenggarakan oleh Charitas dan SCJ juga Panti asuhan St. Maria, Pasangsurut. Seminari menengah St. Paulus diselenggarakan oleh SCJ dan keuskupan dan juga melibatkan suster FSGM. Unika Musi Charitas diselenggarakan dalam kerjasama antara keuskupan, Charitas, dan SCJ. Tentu saja dalam rangkaian berbagai kerjasama tersebut para awam juga sangat aktif terlibat di dalamnya.

          Sebagai Gereja, sebagai umat Allah, sebagai imam dan biarawan-biarawati kita sudah banyak berbuat, banyak berkarya, banyak berkolaborasi dan berkontribusi, sudah pula banyak menghasilkan buah-buah. Pertanyaannya adalah apakah cukup sampai disini? Apakah kita sudah puas dengan hasil yang kita capai sekarang? Apakah tidak ada hal lain lagi yang bisa kita buat selain hal-hal yang sudah biasa kita kerjakan? Can we do more? Kalau kita mau terus tumbuh dan berkembang kita harus selalu percaya bahwa we can always do more, we can always do better.

          Griya Pastoral Giri Nugraha (GPGN) adalah perwujudan dari keyakinan kita bahwa we can do more, we can do better, bahwa masih ada banyak hal yang bisa kita lakukan dan kerjakan bersama untuk pengembangan Gereja. Mengapa? Pertama-tama karena kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang terus bertambah baik dalam kuantitas maupun dalam kualitas; SDM yang berasal dari Keuskupan, SCJ, Charitas, kongregasi lain, dan para awam juga. Kita juga memiliki tempat yang sudah dikenal luas sebagai oase rohani dan pengembangan spiritual yakni Rumah Retret Giri Nugraha. Selain itu tersedia juga lahan yang sangat luas untuk berkolaborasi dalam pengembangan Gereja dan masyarakat. GPGN ini misalnya bisa menawarkan studi dan aplikasi ajaran sosial Gereja, program ongoing formation untuk para imam dan religius, upgrading dan pengembangan iman untuk para pendidik dan mereka yang berkarya di dunia medis, pengembangan pastoral ekologis, workshop katolisitas untuk mendukung program keuskupan agung Palembang. Lahan-lahan tersebut di atas belum banyak disentuh dan digarap dengan sungguh-sungguh. Pastilah kita bisa menemukan hal-hal lain lagi yang bisa digarap dan diolah.

          SCJ menginisiasi berdirinya GPGN ini. SCJ bersedia nggetih, bersedia mokoki dengan mengutus P. Paulus Harnasa Purba SCJ untuk memimpin proyek ini. Namun demikian janganlah hal ini dipandang sebagai bentuk kesombongan dari SCJ. Yang justru mau ditampilkan disini adalah kesiapsediaan dan tanggungjawab SCJ. Orang Jawa mengatakan sing wani usul, kudu wani mikul, yang artinya kurang lebih: “berani mengusulkan berarti berani bertanggungjawab,”  yang usul ya harus banyak bekerja. Dengan demikian pastilah nanti akan ada banyak anggota SCJ yang dilibatkan dalam proyek ini. Tentu saja para imam diosesan Palembang, para suster Charitas banyak juga yang bisa terlibat dan berkontribusi sesuai dengan kompetensi masing-masing. Dengan cara demikian GPGN dapat menjadi rumah bersama, tempat kita semua belajar, bekerjasama, berdiskusi dan berdialog, mengembangkan diri sembari mengasah skill dan kompetensi kita. Pada saat yang sama kita berkontribusi untuk pengembangan Gereja dan pelayanan pada masyarakat.

          Terimakasih pada P. Paulus Harnasa Purba SCJ yang bersedia kami utus untuk mengkoordinir proyek ini dalam kolaborasi dengan P. Paulus Guntoro SCJ dan Tim rumah retret Giri Nugraha. Terimakasih pada kongregasi suster Charitas yang dengan senang hati bahu membahu untuk mengembangkan GPGN sebagai lanjutan kolaborasi yang sudah lama terjalin dalam penyelenggaraan rumah retret Giri Nugraha. Terimakasih juga untuk bapak uskup dan para imam diosesan yang juga siap mendukung. Ada banyak imam diosesan kita yang mempunyai kompetensi untuk menjadi nara sumber di bidang pastoral dan pengembangan jemaat. Terimakasih juga kepada para umat dan semua pihak yang mendukung dan nantinya akan berkolaborasi dengan Griya Pastoral Giri Nugraha.

          Ibaratnya pohon Griya Pastoral Giri Nugraha ini baru ditanam. Bentuknya bisa jadi belum sangat jelas. Buahnya pun belum bisa kelihatan, apa lagi dinikmati. Seperti pohon yang baru ditanam perlu dijaga dan dirawat, dipupuk dan di-ipuk-ipuk, dipantau dan dievaluasi, demikianlah juga dengan GPGN ini. Bila tiba saatnya nanti GPGN pastilah akan bertumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah melimpah. Ada yang menanam. Ada yang menyiram. Dan ada Allah yang memberi pertumbuhan. With God in our side we can do more, we can do better.

Palembang, 21 Februari 2020

P. Titus Waris Widodo SCJ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *